MAKALAH
ILMU PENDIDIKAN ISLAM
Diajukan
Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Ilmu Pendidikan Islam
Disususun
oleh:
Nama : Abdul
rohim
Sutami
Vera Hermawati
Fakultas : Agama
Prodi : Tarbiyah
Semester : IV
(Empat)
UNIVERSITAS
MATHLA’UL ANWAR BANTEN
TAHUN
AKADEMIK 2012/2013
Kata Pengantar
Alhamdulillah,segala puji serta syukur kepada Allah subhanahu
wata’ala yang selalu memberikan curahan rahmat kepada hamba-nya,yany benar-benar
Ridho yang ingin mencari inayah-nya.Shalawat berserta salam semoga tercurahkan
kepada jujungan kita Nabi Muhammad Saw yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di
kiamat nanti..Aaamiiiin.
Makalah ini kami
sampaikan kepada dosen Mata kuliah ILMU PENDIDIKAN ISLAM sebagai salah satu
mata kuliah tersebut.Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada bapak dosen
yang telah berjasa mencurahkan ilmu kepada kami.
Kami memohon kepada
bapak dosen khususnya,umumnya kepada para mahasiswa/I barang kali menemukan
kesalahan atau kekurangan dalam makalah ini baik dari segi bahasan atau isinya
harap maklum.Selain itu,kami mengharap saran dan keritikannya yang bersifat
membangun kepada semuanya demi lebih baiknya makalah kami yang akan datang.
Pandeglang,31 Maret ,2013
Kelompok
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................. 2
A. Pengertian Ilmu Pendidikan Islam ......................................................................... 2
B. Ruang Lingkup Ilmu Pendidikan
Islam.................................................................. 5
C. Kegunaan Ilmu Pendidikan Islam .......................................................................... 11
BAB III PENUTUP ......................................................................................................... 12
A.
Simpulan ................................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 13
BAB I
Pendahuluan
Dalam masyarakat yang dinamis,
pendidikan memegang peranan yang menentukan terhadap eksistensi dan
perkembangan masyarakatnya, hal ini karena pendidikan merupakan proses usaha
melestarikan , mengalihkan, serta mentransformasikan nilai-nilai kebudayaan
dalam segala aspek dan jenisnya kepada generasi penerus.
Demikian pula dengan peranan
islam, pendidikan islam bila dilihat dari aspek cultural umat manusia, merupakan salah satu alat pembudayaan
(enkulturasi) masyarakat manusia itu sendiri.
Ada beberapa alasan mengapa ilmu
pendidikan sangat diperlukan, antara lain:
1.
Pendidikan sebagai usaha
membentuk pribadi manusia yang harus melalui proses yang panjang, dengan hasil
yang tidak dapat diketahui dengan segera
2.
Pendidikan islam yang bersumber
dari nilai-niai ajaran islam harus bisa menanamkan atau membentuk sikap hidup
yang diiwai nilai-nilai tersebut
3.
Islam sebagai agama wahyu yang
diturunkan oleh Allah dengan tujuan untuk menyejahterakan dan membahagiakan
hidup dan kehidupan umat manusia di dunia dan di akhirat
4.
Ruang lingkup kependidikan islam
mencakup segala bidang kehidupan manusia di dunia.
Oleh karena itu, dari segi
teoritis pendidikan islam berarti konsep berfikir yang bersifat mendalam dan
terperinci tentang masalah kependidikan yang bersumberkan ajaran islam mulai
dari rumusan-rumusan konsep dasar, pola, system, tujuan, metode, dan materi
kependidikan islam yang disusun menjadi suatu ilmu yang bulat.
Dengankata lain ilmu pendidikan
islam dalam teori-teorinya mengandung kesesuaian pandangan dengan teori-teori
dalam ilmu pedagogic terutama yang menyangkut anak didik, pendidik, alat-alat,
dan cita-cita, sehingga tampak jelas bahwa dalam teori kependidikan Islam
terkandung nilai-nilai ilmiah pedagogis yang abash dalam dunia ilmu pengetahuan,
khususnya dunia ilmu pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ilmu Pendidikan Islam
Ilmu (sains) adalah sejenis pengetahuan manusia yang
diperoleh dengan riset terhadap objek-objek yang empiris, benar tidaknya teori
sains ditentukan oleh logis tidaknya dan ada tidaknya bukti empiris. Dalam
bahasa indonesia pengetahuan sains disebut sebagai ilmu. Pengetahuan sains
mempunyai paradigma dan metode tertentu. Paradigmanya adalah paradigma sains;
metodenya disabut metode sains. Yang dimaksud dengan paradigma sains ialah cara
pandang sains; yang dimksud dengan metode sains ialah metode yang mengandalkan
logika dan bukti empiris. Metode sains mengatakan: bila benar buktikan bahwa
itu logis serta tunjukkan bukti empirisnya.
PENGETAHUAN MANUSIA
MACAM PENGETAHUAN
|
OBJEK
|
PARADIGMA
|
METODE
|
KRITERIA
|
Sains
|
Empiris
|
Sains
|
Sains
|
Logika dan empiris
|
Filsafat
|
Abstrak logis
|
Logis
|
Logis
|
Logis
|
Mistik
|
Abstrak supralogis
|
Mistik
|
Mistik
|
Keyakinan
|
Kata ilmu berasal dari kata dasar “’Alima-Ya’lamu”
yang berarti mengerti atau memberi tanda (mengetahui). Sehingga ilmu dapat juga
dikatakan sebagai kesimpulan sesuatu yang didapatkan seseorang melalui panca
indera, baik dengan melihat, mendengar, mengucap, menyentuh, mencium, merasa,
dan sebagainya.
Sedangkan Pendidikan berarti bimbingan atau pertolongan
yang diberikan dengan sengaja terhadap anak didik oleh orang dewasa agar ia
menjadi dewasa. Kenyataannya, pengertian pendidikan ini selalu mengalami
perkembangan, meskipun secara Esensial tidak jauh berbeda. Berikut ini akan
dikemukakan sejumlah pengertian pendidikan yang diberikan oleh para ahli
(pendidikan)[1].
1. J.J. Rousseau
Pendidikan
adalah memberi kita pembekalan yang tidak ada pada masa kanak-kanak, akan
tetapi kita membutuhkannya pada waktu dewasa.
2. Driyarkara
Pendidikan
ialah pemanusiaan manusia muda atau pengangkatan manusia muda ke taraf insani.
3. Ahmad D. Marimba
Pendidikan adalah
bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan
jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya kepribadian yang utama.
4. Ki Hajar Dewantara
Pendidikan
yaitu tuntunan didalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan
yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka
sebagai manusia dan sebagi anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan
kebahagiaan yang settingi-tinginya.
Perkembangan selanjutnya pendidikan berarti
segala usaha orang dewasa dalam pergaulannya dengan anak-anak untuk memimpin
perkembangan jasmani dan rohaninya kearah kedewasaan. Pendidikan merupakan
usaha yang dilakukan secara sadar dan jelas memiliki tujuan.
Pendidikan menurut orang awam adalah mengajari murid di
sekolah, melatih anak hidup sehat, melatih silat, menekuni penelitian, membawa
anak ke masjid atau ke gereja, melatih anak menyanyi, bertukang, dan lain-lain.
Jika ditelusuri ayat-ayat al-Quran dan matan as-Sunnah
secara mendalam dan komprehensif sesungguhnya terdapat kata-kata yang
berhubungan dengan pendidikan diantaranya al-tarbiyah, al-ta’lim, al-ta’dib,
al-tazkiyah, al-muwaidzah, al-tafaqquh, al-tilawah, al-tahzib, al-irsyad,
al-tabyin, al-tafakkur, al-ta’aqqul, dan al-tadabbur
Menurut rumusan konferensi pendidikan islam sedunia yang
ke-2, pada tahun 1980 di islamabad. Pendidikan islam adalah pendidikan yang harus ditujukan
untuk mencapai keseimbangan pertumbuhan personalitas manusia secara menyeluruh,
dengan cara melatih jiwa, akal, perasaan, dan fisik manusia. Dengan demikian,pendidikan diarahkan untuk mengembangkan manusia
pada seluruh aspeknya:spiritual, intelektual, daya
imajinasi, fisik, keilmuan, dan bahasa, baik secara
individual maupun kelompok, serta mendorong seluruh aspek tersebut untuk
mencapai kebaikan dan kesempurnaan.
Pendidikan islam yaitu sebuah proses yang dilakukan untuk
menciptakan manusia-manuia yang seutuhnya; beriman dan bertakwa kepada Tuhan
serta mampu mewujudkan eksistensinya sebagai khalifah Allah di muka bumi, yang
berdasarkan kepada ajaran Alquran dan sunnah
Pendidikan islam adalah pendidikan yang berdasarkan
Alquran dan As-Sunah selain mempunyai tujuan keilmuan, juga mempunyai tujuan
menjadikan manusia sebagai khalifah yang dapat menjalankan tugasnya dengann
baik.
Pendidikan islam adalah sebuah proses dalam membentuk
manusia-manusia muslim yang mampu mengembangkan potensi yang dimilikinya untuk
mewujudkan dan merealisasikan tugas dan fungsinya sebagai khalifah Allah SWT
baik kepada Tuhannya, sesama manusia, sesama makhluk lainnya. Pengertian islam
dari segi bahasa berasal dari kata aslama, yuslima, islaman, yang berarti
submission (ketundukan), resignation (pengunduran), dan reconciliation
(perdamaian), (to the will of God) (tunduk kepada kehendak Allah)(John M.
Echols dan Hasan Shadily, kamus inggris indonesia hal 426 )
Kata Aslama berasal dari kata Salima,
berarti peace, yaitu: damai, aman, dan sentosa.pengertian islam yang demikian
itu, sejalan dengan tujuan ajaran islam, yaitu untuk mendorong manusia agar
patuh dan tunduk kepada tuhan, sehingga terwujud keselamatan, kedamaian, aman,
dan sentosa, serta sejalan pula dengan misi ajaran islam, yaitu menciptakan
kedamaian di muka bumi dengan cara mengajak manusia untuk patuh dan tunduk
kepada tuhan.
Makna islam sebagai paradigma ilmu pendidikan adalah
suatu konstruksi pengetahuan yang memungkinkan kita memahami realitas ilmu
pendidikan sebagaimana islam memahamimnya. Islam sebagai paradigma ilmu pendidikan juga memiliki arti
konstruksi siistem pendidikan yang didasarkan atas nilai-nilai universal Islam.
Islam adalah agama wahyu yang berlandaskan kepada
Al-Qur’an dan hadits yang disampaikan kepada umat islam melalui Rasulullah SAW.
Ilmu pendidikan islam merupakan prinsip, struktur,
metodologi, dan obyek yang meiliki karakteristik epistemologi ilmu islami.
Ilmu pendidikan islam adalah ilmu pendidikan yang
berdaskan islam.ilmu pendidikan islam juga bisa dikatakan sebagai ilmu
pendidikan yang berdaskan al-quran, hadis, dan akal
Ilmu pendidikan islam adalah ilmu yang mempelajari
tentang teori-teori atau usaha membimbing dan membina jasmani dan rohani anak
didik oleh orang dewasa sesuai dengan ajaran islam yang bersumber pada al-quran
dan hadis. Definisi ilmu pendidikan islam dalam pengertian ini merupakan
bimbingan dan binaan dari orang dewasa. Ini berarti seorang yang dapat
dikatakan belum dewasa tidak dapat menjadi seorang pendidik. Lalu bagaimana
jika seorang remaja (belum dewasa) yang telah menguasai ilmu tertentu telah
dapat dikatakan mampu membina atau membimbing anak-anak? Apakah ilmu pendidikan
islam hanya sebatas pembinaan yang dilakukan oleh orang dewasa? Lalu bagaimana
jika seorang dewasa tersebut tidak menguasai ilmu tertentu untuk dapat
disalurkan kepada peserta didik? Kami berpendapat bahwa dalam dunia pendidikan,
pendidik belum tentu orang dewasa dan peserta didik juga belum tentu anak-anak.
Oleh karena itu, ilmu pendidikan islam adalah ilmu yang mempelajari
tentang teori-teori atau usaha membimbing dan membina jasmani dan rohani
peserta didik oleh seorang yang berilmu, bertanggung jawab, serta memiliki
kemampuan untuk mendidik sesuai dengan ajaran islam yang bersumber pada
Al-Qur’an dan Hadist.
B. Ruang Lingkup Ilmu Pendidikan Islam
Pada uraian tentang pengertian
Ilmu Pendidikan Islam tersebut di atas sesungguhnya telah tersirat adanya ruang
lingkup ilmu pendidikan islam. Namun untuk lebih jelasnya, ruang lingkup ilmu
pendidikan islam tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut:
Pertama,
teori-teori dan konsep-konsep diperlukan bagi perumusan desain pendidikan
islam dengan berbagai aspeknya: visi, misi, tujuan, kurikulum, proses belajar
mengajar, dan sebagainya. Teori-teori dan konsep-konsep tersebut dibangu dari
hasil kajian yang ilmiah dan mendalam dalam Al-Qur’an As-Sunnah, serta dari berbagai
disiplin ilmu yang relevan: Sejarah, filsafat, Psikologi, Sosiologi, Budaya,
politik, Hukum, Etika, Menejemen, Teknologi canggih dan sebagainya.
Kedua, teor
dan konsep yang diperlukan untuk kepentingan praktek pendidikan, yaitu
memengaruhi peserta didik agar mengalami perubahan, peningkatan dan kemajuan
baik dari segi wawasan keterampilan, mental spiritual, sikap, pola piker dan
kepribadiannya. Berbagai komponen keterampilan trepan yag diperlukan dalam
praktik pendidikan, berupa prktek pedagogis, didaktik dan metodik didasarkan
pada teori-teori dan konsep-konsep yang terdapat dalam ilmu pendidikan islam[2].
1. Peserta Didik
Pendidikan ibarat uang logam yang memiliki dua isi yang
berbeda, namun tidak bisa dipisahkan.begitu pula dengan pendidik dan peserta
didik. Proses pendidikan berarti terjadi aktivitas antara pemberi dan penerima.
Peserta didik merupakan salah satu dari dua sisi yang bertugas menerima konsep
pendidikan agar terbentuk sebagai insan muslim yang kenal dan tahu akan Tuhan
dan agamanya, memiliki akhlak Al-Quran, bersikap, bersifat, dan bertindak
sesuai dengan kaidah Al-Quran.
Sama halnya dengan teori barat, peserta didik dalam
pendidikan islam adalah individu yang sedang tumbuh dan berkembang, baik secara
fisik, psikologis, sosial, dan religious dalam mengarungi kehidupan di dunia
dan di akhirat kelak.
Peserta didik cakupannya lebih luas dari pada anak didik.
Peserta didik tidak hanya melibatkan anak-anak, tetapi juga orang dewasa.
Penyebutan peserta didik juga mengisyaratkan bahwa lembaga pendidikan tidak
hanya sekolah (pendidikan formal), melainkan juga mencakup lembaga pendidikan
nonformal yang ada di masyarakat, seperti majelis taklim, paguyuban, dan
sebagainya. Dengan demikian, istilah peserta didik ini bukan hanya orang-orang
yang belum dewasa dari segi usia , melainkan juga orang-orang dari segi usia
yang sudah dewasa, namun dari segi mental, wawasan, pengalaman, keterampilan,
dan sebagainya masih memerlukan bimbingan.
Berbagai buku memberikan pengertian yang berbeda tentang
peserta didik dengan anak didik. Namun, sebagian pula tidak membedakan antara
keduanya. Seperti yang tertulis pada buku karya Abiddin Nata, peserta didik
bukan hanya anak-anak , tetapi juga orang dewasa. Peserta didik cakupannya
lebih luas dibanding anak didik. Walaupun arti anak didik yang dimaksud oleh
sebagian penulis adalah bukan asli sebenarnya anak-anak, tetapi sebagian
pembaca memakan mentah arti anak didik sebagai anak-anak saja. Kami memakai istilah
peserta didik sebagai arti yang lebih luas, yaitu Peserta didik
merupakan semua individu yang sedang tumbuh dan berkembang, baik
secara fisik, psikologis, sosial, dan religius agar terbentuk sebagai insan
muslim yang kenal dan tahu akan Tuhan dan agamanya, memiliki akhlak Al-Quran,
bersikap, bersifat, dan bertindak sesuai dengan kaidah Al-Quran.
2.
Pendidik
Dalam konteks pendidikan islam, pendidik sering disebut
dengan “murabbi, mu’allim, dan mu’addib”. Ketiga tern tersebut
mempunyai sistemmatis masing-masing sesuai dengan penggunaannya dalam konteks
pendidikan islam. Istilah lain pendidik juga disebut dengan “Al-Ustadz” dan “Al-Syaikh”. Pendidik
yang pertama dan utama adalah orang tua, mereka bertanggung jawab penuh atas
perkembangan anak-anaknya sejak dalam kandungan sampai mereka beranjak dewasa.
Oleh karena itu kesuksesan anak dalam mewujudkan dirinya sebagai khalifah Allah
juga merupakan kesuksesan orang tua sebagai pendidiknya. Sama halnya dengan
teori barat, pendidik dalam islam adalah orang yang bertanggung jawab terhadap
perkembangan peserta didiknya dengan upaya mengembangkan seluruh potensi
peserta didik, baik potensi afektif (rasa), kognitif (cipta), maupun
psikomotorik (karsa).
Dalam Kamus Bahasa Indonesia dinyatakan,
bahwa pendidik adalah orang yang mendidik
. Dalam pengertian yang lazim digunakan, pendidik adalah orang dewasa
yang bertanggung jawab memberikan pertolongan pada peserta didiknya dalam
perkembangan jasmani dan rohaninya, agar mencapai tingkat kedewasaan, mampu
berdiri sendiri dan memenuhi tingkat kedewasaannya, mampu berdiri memenuhi
tugasnya sebagai hamba dan khalifah Allah SWT ,dan mampu melakukan tugas
sebagai makhluk sosial dan sebagai makhluk individu yang mandiri.
3. Kurikulum
Dalam bahasa Arab, kata kurikulum agaknya dapat
diterjemahkan dengan istilah “manhaj” yang berarti jalan yang
terang yang dilalui oleh manusia pada berbagai bidang kehidupan. Secara
terminologi istilah kurikulum digunakan dalam dunia pendidikan dengan
pegertian sejumlah pengetahuan atau mata pelajaran yang harus ditempuh
atau diselesaikan siswa guna mencapai suatu tingkatan atau
ijazah. Kurikulum adalah seperangkat perencanaan dan media untuk mengantar
lembaga pendidikan dalam mewujudkan tujuan pendidikan yang diinginkan.
Kurikulum dalam bidang pendidikan, dalam arti yang sempit
dapat dikemukakan sebagai berikut:
a) Kurikulum sebagaimana dikemukakan oleh Omar Mohammad
al-Toumy al-Syaibani, adalah jalan terang yang yang dilalui oleh pendidik atau
guru latih dengan orang-orang yang dididik dan dilatihnya untuk mengembangkan
pengetahuan, ketrampilan dan sikap mereka.
b) Kurikulum sebagaimana dikemukakan Crow and Crow
adalah rancangan pengajaran yang isinya sejumlah mata pelajaran yang
disusun secara sistematis, sebagai syarat untuk menyelesaikan suatu program
pendidikan tertentu .
c) Kurikulum sebagaimana dikemukakan Abdurrahman Salih
Abdullah adalah sejumlah mata pelajaran yang disiapkan berdasarkan rancangan
yang sistematik dan koordinatif dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yang
ditetapkan..
Selanjutnya kurikulum dalam arti yang lebih modern dan
luas dapat dikemukakan sebagai berikut:
a) Kurikulum dalam arti modern, sebagaimana dikemukakan
Addamardasy Sarhan dan Munir Kamil, sebagaimana dikutip Omar Mohammad al-Toumy
al-Syaibani adalah sejumlah pengalaman pendidikan, budaya, sosial, olahraga,
dan seni, yang disediakan oleh sekolah bagi murid-muridnya di dalam dan di luar
sekolah dengan maksud menolongnya untuk berkembang menyeluruh dalam segala segi
dan mengubah tingkah laku mereka sesuai dengan tujuan-tujuan pendidikan.
b) Kurikulum dalam arti modern, sebagaimana dikemukakan
Hasan Langgulung adalah sejumlah pengalaman pendidikan, kebudayaan, sosial,
olahraga, dan kesenian, baik yang berada di dalam maupun di luar kelas yang
dikelola oleh sekolah. Dari sekian banyak pengertian tentang kurikulum, dapat
ditarik kesimpulan bahwa kurikulum dalam arti sempit dan tradisional
hanya menggambarkan sebuah rencana pengajaran yang di susun secara sistematik,
yang di dalamnya terdapat unsur tujuan yang ingin dicapai, nama-nama mata
pelajaran, metode, evaluasi, tugas-tugas dan kegiatan belajar yang harus
dilakukan oleh guru dan pelajar. Sementara kurikulum dalam arti luas tidak
hanya mencakup mata pelajaran yang diberikan ke dalam kelas, melainkan seluruh
kegiatan yang dapat memengaruhi pengertian, penghayatan, pengamalan,dan
ketrampilan peserta didik dalam segala bidang baik tertulis maupun tidak
tertulis (hidden curiculum) .
4. Metode
Dalam konsep pendidikan, kata metode sering digandengkan
dengan kata “mengajar” atau yang lebih dikenal dengan istilah “metodologi
pengajaran”. Mengajar berarti menyajikan atau menyampaikan sesuatu (sejumlah
bahan pelajaran) kepada anak didik (Pendidikan dan Kebudayaan, . Jadi
metode pengajaran adalah suatu cara yang harus dilalui untuk menyajikan bahan
pelajaran agar tercapai tujuan pengajaran.. Metode pengajaran yang umum dikenal
dalam dunia pendidikan adalah metode ceramah, metode diskusi, metode
eksperimen, metodedemonstrasi, metode pemberian tugas, metode sosiodrana,
metode drill, metodekerja kelompok, metode tanya jawab,
metode simulasi, metode karya wisata, dan sebaganya.
Metode pendidikan islam adalah prosedur umum dalam
penyampaian materi untuk mencapai tujuan pendidikan didasarkan atas asumsi
tertentu tentang hakikat islam sebagai suprasistem. Sedangkan teknik pendidikan
islam adalah langkah-langkah konkret pada waktu seorang pendidik melaksanakan
pengajaran di kelas.
Muhammad Athiyah al-Abrasyi mengartika metode sebagai
jalan yang dilalui untuk memperoleh pemahaman pada peserta didik. Abd al-Aziz
mengartikan metode dengan cara-cara memperoleh informasi, pengetahuan, pandangan,
kebiasaan berfikir, serta cinta kepada ilmu, guru dan sekolah. Jadi teknik
merupakan pengejawantahan dari metode, sedangkan metode merupakan penjabaran
dari asumsi-asumsi dasar dari pendekatan materi al-Islam.
Seluruh pendapat tentang pengertian dan macam-macam
metode pengajaran memiliki inti yang sama, yaitu metode merupakan cara
penyampaian materi kepada peserta didik guna mencapai tujuan pendidikan islam.
5. Evaluasi
Evaluasi berasal dari kata “to evaluate” yang
berarti menilai. Kata nilai menurut filosofi pengertiannya ialah “idea of
worth” menurut Edwin dan Gerald Brown,evaluasi (penilaian dalam pendidikan)
berarti seperangkat tindakan atau proses untuk menentukan nilai sesuatu yang
berkaitan dengan dunia pendidikan. Penilaian dalam pendidikan islam bertujuan
agar keputusan-keputusan yang berkaitan dengan pendidikan islam benar—benar
sesuai dengan nilai-nilai yang islami, sehingga tujuan pendidikan islam yang
dicanangkan dapat tercapai. Penilaian dan pengukuran dalam pendidikan islam
akan objektif jika didasarkan pada Al-Quran dan Hadist.
Evaluasi pendidikan islam adalah suatu kegiatan untuk
menentukan taraf kemajuan suatu aktivitas di dalam pendidikan Islam.. Program
evaluasi ini dirterapkan dalam rangka mengetahui tingkat keberhasilan seorang
pendidik dalam menyampaikan materi pelajaran, menemukan kelemahan-kelemahan
yang dilakukan, baik berkaitan dengan materi, metode, fasilitas, dan
sebagainya. Evaluasi dapat diartikan sebagai proses membandingkan situasi yang
ada dengan kriteria tertentu dalam rangka mendapatkan informasi dan
menggunakannya untuk menyusun penilaian dalam rangka membuat keputusan. Evaluasi
dalam proses pendidikan memiliki pengaruh yang sangat penting guna memperbaiki
sistem pengajaran agar mencapai tujuan pendidikan islami.
6. Lingkungan
Lingkungan adalah seluruh yang ada, baik manusia, maupun
benda buatan manusia, atau alam yang bergerak atau tidak, kejadian-kejadian,
atau hal-hal yang berhubungan dengan seseorang. Sejauh mana seseorang
berhubungan dengan lingkungannya, sejauh itu pula keterbukaan/peluang masuknya
pengruh pendidikan kepadanya.
Secara harfiah lingkungan dapat diartikan sebagai segala
sesuatu yang mengitari kehidupan, baik berupa fisik seperti alam jagat raya
dengan segala isinya, maupun berupa nonfisik, seperti suasana kehidupan
beragama, nilai-nilai dan adat istiadat yang berlaku di masayarakat, ilmu
pengetahuan dan kebudayaan yang berkembang, serta teknologi.
7. Alat Pendidikan
Untuk mencapai tujuan, pendidikan memerlukan berbagai
alat yang dikenal dengan istilah media pendidikan, audio visual, alat peraga,
sarana, dan prasarana pendidikan,dan sebagainya. Alat atau media pendidikan
meliputi segala sesuatu yang dapat membantu proses pencapaian tuujuan akhlak, maka alat untuk mencapai ilmu adalah
alat-alat pendidikan ilmu, sedangkan alat untuk pembentukan akhlak adalah
pergaulan.[3]
C . Kegunaan Ilmu Pendidikan Islam
Setelah memperhatikan pengertian dan ruang lingkup
pendidikan islam sebagai mana yang telah disebutkan, maka berikut ini akan
diungkapkan kegunaan ilmu pendidikan islam :
1.
Untuk
mengembangkan potensi yang ada untuk anak didik muslim sebagai makhluk yang
dapat dididik.
2.
Untuk
mewariskan nilai-nilai budaya orang islam kepada anak didik sebagai generasi
penerus/calon pemimpin umat.
3.
Karena ilmu
pendidikan islam berlandaskan Al-Quran dan Hadist yang keduanya menggunakan
bahasa Arab, dengan demikian dapat melatih dan mempraktikkan bahasa tersebut
kepada anak didik muslim.
4.
Untuk
memberikan pengertian kepada anak didik bahwa dirinya bukan hanya sebagai
seorang muslim yang berpedoman kepada Al-Quran dan Hadist, tetapi ia juga
seorang warga negara Indonesia yang memiliki falsafah hidup bangsa yaitu
Pancasila dan UUD 1945
BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
Ilmu (sains) adalah sejenis pengetahuan manusia yang
diperoleh dengan riset terhadap objek-objek yang empiris, benar tidaknya teori
sains ditentukan oleh logis tidaknya dan ada tidaknya bukti empiris.
Ruang Lingkup Ilmu Pendidikan Islam terdiri dari :
·
Peserta
didik
·
Pendidik
·
Kurikiulum
·
Metode
·
Evaluasi
·
Lingkungan
·
Alat
pendidikan
Yang di maksud pendidikan islam adalah bukanlah ilmu
khusus pendidikan islam melainkan ilmu pendidikan berdasarkan islam atau
menurut pandangan islam. Tentu saja pendidikan agama disini penting ,tapi bukan
satu-satunya. Bagaimana pun , menghasilkan orang yang beriman dan taqwa
merupakan tujuan yang terpentig dalam pendidikan ilmu pendidikan islam.
Daftar
Pustaka
Tafsir,
Ahmad. 2010. Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. Bandung:
PT Remaja Rosada Karya.
Abuddin
Nata.2010, Ilmu Pendidikan Islam,Jakarta. Rajawali .
Hasbullah,2010
Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta. Rajawali.